
XRP Lampaui $2,20 dan Incar $4,80 — Apakah Ini Awal Fase Bullish Baru?
Altcoin seperti XRP berhasil menarik perhatian pasar dalam dan luar negeri usai menembus level psikologis $2,20 dan kini mengubahnya menjadi support. Dalam tujuh hari terakhir, aset ini naik sebesar 1,66%, sedangkan dalam sebulan terakhir mencatatkan kenaikan 5,43%. Pada 6 Juli 2025, harga XRP diperdagangkan di $2,21 atau sekitar Rp35.826 (menggunakan kurs Rp16.213 per USD), dengan market cap mencapai $131,06 miliar atau sekitar Rp2.124 triliun.
Kenaikan ini tidak terjadi secara kebetulan. Ripple, perusahaan pengembang XRP, tengah memperkuat posisinya di sektor regulasi dan pasar institusional. Proses perizinan sebagai bank di Amerika Serikat jadi langkah besar yang dipercaya akan memperkuat legitimasi XRP sebagai instrumen keuangan internasional. Dari sisi teknikal, XRP juga menunjukkan sinyal kuat setelah keluar dari pola falling wedge yang terbentuk sejak Februari, membuka peluang kenaikan menuju $2,60, $3,20, hingga $4,80.
Struktur Breakout Jadi Katalis Tren Naik
Grafik harian XRP di platform Binance menunjukkan breakout meyakinkan dari formasi falling wedge yang selama ini membatasi pergerakan harga. Candlestick hijau besar berhasil menembus garis tren menurun dan ditutup di atas $2,20, menjadikan area tersebut sebagai level support yang kuat. Kenaikan ini disertai volume yang tinggi, mencerminkan pola yang mirip dengan fase-fase reli XRP di masa lalu.
Analis teknikal Crypto Patel mengamati bahwa XRP membentuk higher lows secara konsisten sejak Maret hingga Juni 2025, menunjukkan tekanan beli yang terus menguat. Ia menilai keberhasilan XRP merebut kembali area $2,20 sebagai pemicu utama lanjutan tren naik. Dengan volume yang tetap tinggi dan struktur harga yang terus membentuk pola menaik, XRP berpotensi untuk menguji resistance penting dalam waktu dekat.
Baca juga: Daftar Proyek yang Akan Membuat Anda Kaya dari Crypto di Tahun 2025
Ripple Genjot Ekspansi Global di Sektor Institusi
Tak hanya dari sisi teknikal, fundamental XRP juga mengalami dorongan signifikan. Ripple saat ini tengah mengurus izin untuk beroperasi sebagai institusi keuangan resmi di AS—langkah besar yang bisa mendongkrak posisi XRP dalam sistem keuangan global. Di sisi lain, Ripple juga telah meluncurkan XRP Ledger Accelerator di Singapura melalui kolaborasi dengan Tenity, serta menandatangani kesepakatan tokenisasi aset senilai $200 juta dengan Mercado Bitcoin di Amerika Latin.
Alexia, analis grafik dari Bitstamp, menyebut struktur harga XRP mencerminkan potensi stair-step rally, dengan kemungkinan koreksi ringan di sekitar level $2,65, $3,02, dan $3,40. Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan Ripple dalam sektor perbankan—didukung kehadiran stablecoin RLUSD dan kolaborasi dengan Amina Bank—semakin memperkuat sentimen institusional terhadap XRP.
🚨 Ripple is making power moves
➤ $XRP breaks multi-month downtrend
➤ $RLUSD backed by Amina Bank
➤ Ripple applies for U.S. bank charter
XRP is becoming part of the U.S. banking system. pic.twitter.com/0AK9cdIb9F
— ALexia (@Alex1i9) July 4, 2025
Q3: Antara Momentum dan Potensi Koreksi
Fokus investor kini tertuju pada sesi hearing Senat AS yang akan melibatkan CEO Ripple, yang diprediksi akan menambah eksposur politik terhadap XRP. Selama XRP mampu mempertahankan level $2,20 dan volume tetap mendukung, tren naik kemungkinan akan terus berlangsung. Namun, jika volume melemah atau terdapat penundaan dalam sisi regulasi, aksi ambil untung jangka pendek bisa saja terjadi.
Dengan dukungan teknikal yang kuat dan strategi fundamental yang agresif dari Ripple, XRP muncul sebagai salah satu altcoin paling menjanjikan memasuki kuartal ketiga 2025.
Baca juga: Daftar Crypto yang Akan Naik di Tahun 2025
BNB Diserap Institusi: Nano Labs Investasi $50 Juta, Targetkan US$1 Miliar
BNB kini diperdagangkan di kisaran $655,89 atau sekitar Rp10.628.327 (mengacu pada kurs Rp16.213/USD). Altcoin ini mengalami kenaikan harga sebesar 1,24% dalam sepekan dan tumbuh 3,58% dalam 30 hari terakhir. Meskipun pergerakan harganya terlihat stabil, pasar justru dikejutkan oleh aksi akumulasi besar-besaran yang dilakukan oleh institusi.
Nano Labs, sebuah perusahaan Web3 yang berbasis di Tiongkok, baru saja memborong 74.315 BNB melalui transaksi OTC senilai $50 juta atau sekitar Rp810 miliar. Bahkan, mereka menyatakan niatnya untuk mengakumulasi hingga 10% dari total pasokan BNB yang beredar—senilai kurang lebih $1 miliar atau setara Rp16,2 triliun. Strategi ini menjadikan Nano Labs sebagai entitas publik pertama yang mengadopsi BNB sebagai bagian utama dari cadangan treasury mereka, meniru langkah MicroStrategy yang dulu dilakukan dengan Bitcoin.
BNB dan Fokus Baru Strategi Binance
Pergerakan Nano Labs bukan satu-satunya sinyal yang menunjukkan minat institusi terhadap BNB. Binance baru-baru ini meluncurkan platform peminjaman aset kripto khusus untuk institusi, menawarkan leverage hingga 4x dengan BNB sebagai jaminan utama. Langkah ini bertujuan menarik minat hedge fund, family office, dan manajer aset ke dalam ekosistem Binance melalui fleksibilitas leverage dan efisiensi biaya bunga.
CEO Binance, Richard Teng, menyampaikan bahwa dekade berikutnya akan menandai transisi dari spekulasi menuju adopsi institusional. Binance kini mengalihkan fokusnya dari pasar ritel ke klien institusi. Platform peminjaman terbaru ini diprediksi akan semakin memperkuat dominasi institusional di dalam ekosistem Binance, khususnya terkait adopsi BNB secara global.
Major institutions are no longer asking whether to engage with crypto, but how.
Custody solutions, ETFs, and blockchain infrastructure show this technology is here to stay.
The next decade will be about integration at scale.
— Richard Teng (@_RichardTeng) June 12, 2025
Baca juga: Daftar Koin Micin Potensial 2025 – Tren, Potensi, dan Risiko yang Perlu Anda Ketahui
BNB Siap Breakout? Simak Indikator Kunci Ini
Dari sisi teknikal, BNB saat ini tengah membentuk pola symmetrical triangle dan berada di fase mendekati breakout. Harga BNB juga telah menembus Moving Average utama dan indikator sentimen sosial menunjukkan tren meningkat—kombinasi yang memperkuat bias bullish. Bila tekanan beli terus meningkat, kemungkinan untuk menembus all-time high akan semakin terbuka dalam waktu dekat.
Dengan dukungan dari akumulasi besar institusi, pergeseran strategi Binance, dan struktur teknikal yang matang, BNB menjadi altcoin yang pantas dimonitor secara serius di minggu kedua Juli 2025.
Snorter ($SNORT): Presale Kripto Paling Diperbincangkan Juli 2025?
Di tengah sorotan besar terhadap proyek institusional seperti XRP dan BNB, pasar ritel kini mulai menggandrungi sebuah nama baru: Snorter. Bukan sekadar memecoin biasa, Snorter merupakan perpaduan antara karakter lucu dan fitur nyata berupa trading bot berbasis Solana yang memiliki nilai guna tinggi.
Presale token Snorter masih dibuka dengan harga yang sangat terjangkau, yakni hanya $0,0973 atau sekitar Rp1.577 per token (kurs Rp16.213/USD). Sampai saat ini, dana yang berhasil dikumpulkan mencapai $1.566.956,55 atau setara Rp25,4 miliar—hampir menyentuh batas maksimum sebesar $1.838.018.
Didukung komunitas yang aktif dan utilitas yang langsung bisa digunakan melalui Telegram bot, Snorter disebut-sebut sebagai salah satu kandidat altcoin dengan potensi 1000x. Apalagi, proyek ini juga menawarkan fitur staking dengan imbal hasil hingga 228% per tahun serta proteksi terhadap front-running.
Baca juga: Koin Crypto yang Menjanjikan untuk Investasi di Tahun 2025
Apa yang Membuat Snorter Berbeda?
Snorter hadir sebagai solusi bot trading otomatis yang berjalan di jaringan Solana dan Ethereum. Fitur utamanya mencakup eksekusi cepat, proteksi MEV, serta sistem anti rugpull. Mengusung maskot aardvark yang digambarkan senang “mengendus peluang”, Snorter diciptakan untuk mendeteksi token-token potensial sebelum popularitasnya melonjak.
Berbeda dari memecoin kebanyakan, Snorter menawarkan real utility. Fitur-fiturnya mencakup deteksi token baru secara live, order limit otomatis, copy trading, hingga sistem deteksi honeypot dan anti rugpull. Semua fitur ini diakses langsung melalui bot Telegram, memberikan pengalaman trading yang praktis, bahkan bagi pemula sekalipun.
Tim pengembang Snorter juga menargetkan ekspansi ke jaringan EVM lain, termasuk Ethereum dan BNB Smart Chain. Dengan komunitas aktif dan versi beta yang sudah berjalan, proyek ini sangat menarik bagi investor awal yang mencari proyek ICO berisiko rendah dengan upside besar.
Harga Presale dan Proyeksi Valuasi Snorter
Token Snorter saat ini dijual pada harga $0,0973 (setara Rp1.577). Dengan total suplai sebesar 500 juta token, valuasi penuh proyek ini jika semua token terjual akan berada di kisaran $48,65 juta atau sekitar Rp789 miliar—angka yang masih tergolong kecil untuk proyek dengan produk fungsional seperti trading bot.
Dengan jumlah dana presale yang telah masuk mencapai $1,56 juta (Rp25,4 miliar) serta program staking dengan imbal hasil 228% per tahun yang sudah aktif, investor punya peluang emas untuk masuk lebih awal sebelum token ini resmi melantai di exchange dan mengalami potensi lonjakan harga pada tahap berikutnya.
Baca juga: Daftar Coin Baru Listing untuk Investasi di Tahun 2025
Tokenomics Snorter: Distribusi Transparan, Fokus Pengembangan
Dalam menilai presale kripto, salah satu aspek kunci adalah struktur tokenomics. Snorter menawarkan pembagian alokasi yang adil dan strategis demi memastikan pertumbuhan jangka panjang proyek sekaligus menjaga insentif bagi komunitas.
Berikut rincian distribusi token Snorter:
- 25% dialokasikan untuk pengembangan produk, termasuk fitur keamanan lanjutan dan integrasi bot lintas chain.
- 20% digunakan untuk menyediakan likuiditas saat listing di exchange, guna menjaga stabilitas harga pasca peluncuran.
- 20% difokuskan pada aktivitas marketing dan kerja sama dengan influencer.
- 10% disiapkan untuk program airdrop komunitas.
- 10% diberikan sebagai insentif loyalitas dan keterlibatan komunitas.
- 10% ditujukan untuk treasury internal proyek.
- 5% dialokasikan khusus untuk reward staking.
Model distribusi seperti ini menunjukkan bahwa Snorter tidak hanya mengincar pertumbuhan cepat, tapi juga membangun pondasi kuat bagi masa depan komunitas yang stabil dan berkelanjutan.
Baca juga: Daftar Trending Crypto yang Bisa Bikin Kamu Kaya di 2025 | Siap-Siap Cuan Besar!
Roadmap Snorter: Langkah Strategis Menuju Ekosistem Multi-Chain
Snorter membagi roadmap proyeknya ke dalam empat fase besar, dengan sebagian besar milestone kini telah terealisasi atau memasuki tahap pengujian publik. Ini menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar ide di atas kertas, melainkan telah mengalami perkembangan konkret.
Tahap 1 – Development
Proyek memulai fase pengembangan dengan riset pasar mendalam, perancangan arsitektur bot, audit smart contract, dan publikasi whitepaper. Website resmi telah diluncurkan dan mendukung pembelian token menggunakan Web3Toolkit.
Tahap 2 – Token Launch
Presale tengah berlangsung dan akan segera ditutup. Uji coba versi beta trading bot juga telah dimulai dan mendapatkan tanggapan positif dari pengguna awal. Setelah presale berakhir, proyek akan melanjutkan ke listing token, proses klaim, serta peluncuran resmi bot di jaringan Solana.
Tahap 3 – Multi-Chain Expansion
Ekspansi ke jaringan EVM seperti Ethereum, BNB Smart Chain, dan Polygon akan dilakukan untuk memperluas adopsi. Dashboard pengguna juga akan ditingkatkan dengan fitur analitik serta strategi otomatis.
Tahap 4 – Bot Expansion
Pengembangan akan difokuskan pada algoritma trading yang lebih kompleks, integrasi dengan protokol DeFi untuk yield farming, dukungan API untuk bot trading, serta pembentukan sistem governance DAO berbasis komunitas.
Dengan roadmap yang realistis dan progresif, Snorter menjelma menjadi salah satu proyek ICO yang memiliki arah jelas dan rencana jangka panjang yang kuat.
Baca juga: Cara Investasi Kripto Tanpa Ribet di Tahun 2025 | Panduan Lengkap untuk Pemula!
Staking Snorter: Imbal Hasil 228% Per Tahun
Salah satu fitur unggulan dari ekosistem Snorter adalah mekanisme staking yang memberikan reward kompetitif. Investor bisa mengunci token $SNORT mereka dan mendapatkan imbal hasil hingga 228% per tahun, dengan distribusi reward sebesar 9,51 $SNORT per blok di jaringan Ethereum.
Jumlah reward bersifat dinamis dan akan menyesuaikan berdasarkan total token yang distake oleh komunitas. Sampai saat ini, lebih dari 10,9 juta $SNORT telah dikunci oleh peserta staking, menunjukkan tingginya kepercayaan pasar terhadap proyek ini.
Program staking Snorter tidak hanya menciptakan sumber penghasilan pasif, tapi juga menawarkan prioritas akses ke program insentif mendatang, sekaligus memperkuat keterlibatan komunitas sejak tahap awal peluncuran proyek.
Cara Beli Snorter: Instan Lewat Telegram atau DApp Wallet
Bagi calon investor yang ingin membeli token Snorter, prosesnya dibuat sesederhana mungkin. Berikut langkah-langkah yang bisa diikuti:
- Kunjungi website resmi Snorter dan aktifkan widget pembelian.
- Pilih jaringan yang diinginkan—Ethereum atau Solana.
- Hubungkan dompet digital seperti MetaMask, Phantom, atau Best Wallet.
- Tentukan jumlah pembelian dan selesaikan transaksi.
Selain itu, pengguna dapat menggunakan Portal Bridge untuk mentransfer token dari Ethereum ke Solana. Cukup hubungkan dompet Ethereum Anda, pilih token $SNORT, dan lakukan bridging—token akan langsung tersedia di wallet Solana Anda sebagai versi wrapped.
Yang membuatnya lebih menarik, seluruh transaksi ini juga bisa dilakukan langsung melalui Telegram. Dengan menggunakan Snorter Bot, pengguna dapat membuat wallet, mengakses menu trading, melakukan staking, dan membeli token tanpa harus membuka aplikasi eksternal.
Baca juga: ICO Crypto Terbaik untuk Dibeli pada Tahun 2025 – Daftar Coin ICO Teratas
Kenapa Snorter Menjadi Proyek yang Layak Dipertimbangkan di 2025?
Berbeda dari proyek presale lain yang hanya mengandalkan janji dan hype, Snorter telah membuktikan keberadaannya melalui produk fungsional, roadmap yang terstruktur, serta keterlibatan tim yang aktif. Dengan harga presale yang masih di bawah $0,10 (Rp1.577), dan produk trading bot yang berjalan di Solana, Snorter termasuk kandidat kuat untuk investasi kripto di 2025.
Fitur unggulan seperti MEV protection, limit order, copy trading, serta sistem deteksi honeypot membuatnya setara atau bahkan lebih unggul dibanding proyek besar lain seperti Maestro, Bonk Bot, dan Banana Gun. Ditambah roadmap ekspansi lintas chain yang akan segera dieksekusi, nilai jangka panjang Snorter terlihat sangat menjanjikan.
Bagi investor yang mencari peluang dari proyek dengan valuasi rendah namun potensi tinggi, Snorter memberikan semua komponen yang dibutuhkan—harga murah, produk nyata, dan dukungan komunitas.
Jangan Ketinggalan: Begini Cara Termudah Beli Token Snorter Sebelum Harga Naik!
Jika kamu tertarik dengan presale Snorter yang sedang ramai diperbincangkan, langkah pertama yang wajib kamu tahu adalah cara membelinya. Prosesnya bisa dilakukan instan via wallet seperti MetaMask atau langsung lewat Telegram bot, tanpa ribet dan tanpa harus keluar dari aplikasi. Panduan lengkapnya sudah tersedia dan bisa kamu ikuti dengan mudah dalam hitungan menit. Klik di sini sekarang untuk lihat cara beli Snorter selengkapnya!
Prediksi Harga Snorter Bisa 1000x? Simak Perhitungan dan Target Realistisnya di Sini!
Banyak yang menyebut Snorter sebagai proyek kecil dengan potensi besar, tapi berapa sebenarnya target harga realistisnya? Dengan fitur nyata seperti MEV protection dan staking reward 228%, Snorter disebut-sebut bisa menyaingi proyek besar seperti Bonk Bot dan Maestro. Prediksi terbaru bahkan menyebutkan potensi kenaikan hingga ribuan persen setelah listing. Baca analisis lengkap prediksi harga Snorter di sini dan tentukan langkahmu sebelum terlambat!
Masih Ragu? Cari Tahu Apakah Snorter Benar-Benar Legit atau Hanya Sekadar Hype!
Presale sering kali penuh janji palsu, tapi Snorter tampil beda dengan produk nyata dan komunitas aktif. Tapi tentu saja, sebagai investor cerdas, kamu perlu tahu apakah proyek ini benar-benar aman dan terpercaya. Artikel ini membedah semua bukti, audit, dan struktur proyek yang menjawab semua keraguanmu. Klik untuk baca selengkapnya apakah Snorter legit atau scam sebelum kamu ambil keputusan investasi.
Apa Itu Snorter? Kenapa Proyek Ini Tiba-Tiba Jadi Favorit Investor Ritel?
Snorter bukan sekadar token bertema lucu, tapi hadir dengan utilitas nyata yang bisa langsung digunakan oleh siapa saja. Dari bot trading otomatis, copy trading, sampai proteksi anti rugpull—semua fitur ini bisa kamu akses hanya dengan Telegram. Proyek ini langsung menarik perhatian karena membawa kombinasi unik antara kegunaan praktis dan potensi pertumbuhan harga tinggi. Pelajari selengkapnya tentang apa itu Snorter dan kenapa kamu harus peduli di sini.
Baca juga: Koin yang akan Listing di Binance 2025 – Daftar Koin dan Ulasan
Catatan Akhir: Snorter Tampil Menonjol di Tengah Reli XRP dan BNB
XRP dan BNB sama-sama menunjukkan kekuatan teknikal dan institusional di awal Juli 2025. XRP menembus level $2,20 dengan dukungan regulasi dan struktur breakout yang kuat. BNB mulai menarik minat institusi besar seperti Nano Labs dan mendapat dukungan dari strategi baru Binance. Keduanya pantas diamati untuk trader jangka pendek dan investor jangka panjang.
Namun, di balik pergerakan dua raksasa tersebut, muncul satu proyek ritel yang menyita perhatian—Snorter. Dengan harga presale hanya $0,0973 (Rp1.577), fitur trading bot fungsional, dan reward staking 228% per tahun, Snorter menciptakan daya tarik tinggi bagi investor awal. Apalagi, presale ini hampir menyentuh batas maksimum dana yang ditargetkan. Ini menandakan kepercayaan komunitas yang besar dan potensi upside signifikan ke depan.
Snorter juga sudah menjalankan roadmap nyata dengan peluncuran versi beta, fitur copy trading, dan sistem anti rugpull yang aktif. Komunitas Telegram dan mekanisme pembelian langsung via bot jadi pembeda yang membuat proyek ini praktis dan accessible. Dibanding proyek sejenis seperti Bonk Bot atau Maestro, Snorter unggul dalam hal harga, fitur, dan aksesibilitas.
Dengan struktur tokenomics yang transparan dan roadmap multi-chain yang agresif, Snorter layak masuk watchlist setiap investor. Momentum presale saat ini berada di titik krusial: harga masih murah, komunitas aktif, dan produk sudah berjalan. Ini saat terbaik untuk ikut sebelum listing dan kemungkinan lonjakan harga besar-besaran terjadi.
Bagi investor yang melewatkan fase awal XRP atau BNB, Snorter bisa menjadi kesempatan kedua. Dengan semua faktor pendukung yang sudah dibahas di atas, langkah terbaik sekarang adalah ikut presale selagi masih terbuka. Kunjungi website resmi Snorter sekarang juga untuk membeli token sebelum kuota habis dan potensi 1000x lenyap dari genggaman.
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
