
XRP Tembus $2,20: Awal Menuju Target Baru $4,80?
XRP mencuri perhatian pasar kripto pada pekan pertama Juli 2025. Altcoin berpengalaman ini berhasil menembus resistance kritikal di level $2,20, yang kini berubah menjadi titik support utama. Dengan kurs saat ini Rp16.213 per dolar, harga tersebut setara dengan Rp35.826. Pergerakan ini bukan hanya sekadar aksi harga teknikal biasa—para analis memperkirakan kenaikan yang jauh lebih besar, dengan target menengah di angka $4,80 atau sekitar Rp77.819. Katalis dari lonjakan ini datang dari laporan bahwa Ripple, entitas di balik XRP, tengah mengupayakan lisensi perbankan di wilayah Amerika Serikat.
Selama tujuh hari terakhir, XRP telah mengalami apresiasi sebesar 1,66%. Jika ditinjau dari rentang satu bulan terakhir, kenaikan yang terjadi bahkan mencapai 5,43%. Total kapitalisasi pasar XRP kini menyentuh $131,06 miliar atau kurang lebih Rp2.124 triliun, menjadikannya salah satu aset digital yang kembali masuk radar investor institusional maupun ritel.
Secara teknikal, pergerakan ini semakin diperkuat oleh pola breakout yang signifikan. Sejak Februari, XRP terjebak dalam pola falling wedge, namun akhirnya berhasil keluar dari struktur tersebut dengan candle harian yang menembus level $2,20 secara meyakinkan.
Sejumlah analis teknikal ternama seperti Crypto Patel dan Alexia turut mendukung narasi ini. Mereka memproyeksikan bahwa target jangka pendek dan menengah XRP akan mencakup area $2,60 (Rp42.154), $3,20 (Rp51.882), $4,00 (Rp64.852), dan kemungkinan besar menutup tren di sekitar $4,80.
🚨 Ripple is making power moves
➤ $XRP breaks multi-month downtrend
➤ $RLUSD backed by Amina Bank
➤ Ripple applies for U.S. bank charter
XRP is becoming part of the U.S. banking system. pic.twitter.com/0AK9cdIb9F
— ALexia (@Alex1i9) July 4, 2025
Kekuatan Fundamental: Ripple Agresif Bangun Dominasinya di Dunia Keuangan
XRP tidak hanya mengandalkan analisis teknikal untuk mengerek harganya. Di sisi fundamental, Ripple terus memperkuat posisinya di dunia keuangan institusional. Langkah terbaru perusahaan adalah mengajukan lisensi resmi sebagai bank di Amerika Serikat. Jika disetujui, langkah ini akan membuka jalan untuk menjadikan XRP sebagai bagian dari infrastruktur sistem pembayaran yang diakui secara legal.
Selain itu, Ripple juga menjalin kemitraan strategis dengan Amina Bank dalam peluncuran stablecoin baru, RLUSD. Tak hanya berhenti di sana, Ripple juga baru saja membuka akselerator XRP Ledger di kawasan Asia Tenggara, tepatnya di Singapura.
Langkah-langkah ini mempertegas strategi Ripple untuk tidak hanya menjadi penyedia teknologi blockchain, tetapi juga bagian integral dari sistem keuangan global. Jika lisensi perbankan yang diajukan dikabulkan oleh regulator AS, XRP berpotensi menjadi satu dari sedikit aset kripto yang memiliki kejelasan hukum dalam sistem finansial Amerika.
Tak kalah penting, XRP juga dilibatkan dalam proyek tokenisasi senilai $200 juta bersama platform kripto Mercado Bitcoin di kawasan Amerika Latin. Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi likuiditas lintas negara dan percepatan adopsi global atas aset digital tersebut.
Implikasi Bagi Investor Retail: Apakah XRP Bisa Cetak Miliarder Baru?
Dengan kombinasi dorongan teknikal dan kekuatan fundamental yang kuat, banyak investor ritel mulai mempertanyakan satu hal: apakah XRP dapat menjadi aset yang membawa mereka ke level kekayaan miliarder?
Secara realistis, untuk menghasilkan keuntungan 100x dari posisi harga saat ini ($2,21 atau Rp35.826), XRP harus mencapai valuasi pasar sekitar $13 triliun—angka yang melebihi Produk Domestik Bruto tahunan beberapa negara maju. Meskipun demikian, potensi kenaikan 5x hingga 10x masih terbuka lebar dalam jangka menengah, terlebih jika ETF untuk XRP disetujui dan adopsi institusional terus meningkat.
Posisi XRP saat ini dapat dikatakan berada di simpang tiga antara regulasi, akseptansi institusional, dan kekuatan teknikal. Bagi investor yang mengincar pertumbuhan jangka panjang, kombinasi ini bisa menjadi fondasi yang kuat—walau tidak serta merta memberikan hasil instan dalam hitungan hari.
Shiba Inu Tertinggal—Tapi Masih Punya Harapan?
Ketika XRP mencetak rekor baru, nasib berbeda dialami oleh Shiba Inu. Dalam satu minggu terakhir, SHIB justru mengalami penurunan harga sebesar 0,77%, dan jika ditarik dalam periode satu bulan terakhir, koreksinya mencapai 6,68%. Saat artikel ini ditulis, harga SHIB tercatat di $0,00001140 atau sekitar Rp0,185, dengan kapitalisasi pasar sekitar $6,72 miliar, atau setara Rp108,9 triliun.
Jumlah suplai maksimum SHIB mencapai 589,5 triliun token, dan hampir seluruh suplai itu telah beredar (589,24 triliun). Tantangan terbesar SHIB saat ini adalah bagaimana mengatasi tekanan inflasi internal. Meski sudah ada upaya pembakaran token, volume burn yang terjadi belum menunjukkan hasil signifikan dari sisi statistik.
Meski performa harga kurang menggembirakan, bukan berarti SHIB kehilangan seluruh daya tariknya di mata komunitas atau pengembang.
Visi Panjang Shiba Inu: Harapan 2035 dan 2040?
Kendati performa harga SHIB pada tahun 2025 belum memenuhi harapan, tim pengembang proyek tetap konsisten menanamkan optimisme untuk jangka panjang. Dalam pembaruan laporan terbaru mereka, disebutkan bahwa token ini berpotensi mencapai kisaran harga antara $0,000030 hingga $0,00216 pada tahun 2035. Lebih jauh lagi, beberapa proyeksi menunjukkan bahwa SHIB bisa menyentuh angka $0,00565 sampai $0,089 di tahun 2040, berdasarkan estimasi dari platform Changelly dan Telegaon.
Apabila SHIB mampu tumbuh rata-rata sebesar 10% hingga 20% setiap tahun, maka ekspektasi pertumbuhan eksponensial masih masuk akal. Namun, untuk menghasilkan miliarder dari investasi awal sebesar $10.000 atau sekitar Rp162 juta, nilai token ini harus melonjak 100x hingga berada di sekitar $0,00114. Dengan asumsi tersebut, kapitalisasi pasar SHIB harus menyaingi bahkan mungkin melampaui perusahaan global seperti Visa—sebuah skenario yang memerlukan optimisme ekstrem.
Faktor makroekonomi juga turut memengaruhi dinamika harga SHIB selama 2025. Ketegangan geopolitik, perang dagang global, serta konflik Timur Tengah menjadi penghambat utama bagi performa token ini. Saat ini tercatat lebih dari 908.000 wallet masih dalam posisi rugi, menahan sekitar 834 triliun SHIB dengan kerugian yang belum terealisasi—cerminan nyata dari tantangan yang dihadapi investor retail.
Snorter: Pendatang Baru yang Mengguncang Industri lewat Trading Bot Telegram
Sementara XRP mendominasi pasar dan SHIB mencoba bangkit, satu nama baru mulai mencuri perhatian komunitas kripto: Snorter. Proyek ini memperkenalkan token $SNORT sebagai bagian dari ekosistem trading bot berbasis Telegram yang dirancang untuk mendukung strategi sniping otomatis serta trading terprogram di jaringan Solana. Harga presale token saat ini adalah $0,0973 atau setara dengan Rp1.578, dengan total dana yang telah berhasil dihimpun mencapai $1.566.956, atau sekitar Rp25,4 miliar menggunakan kurs Rp16.213/USD.
Berbeda dengan mayoritas meme coin yang hanya mengandalkan tren komunitas, Snorter menghadirkan produk nyata dalam bentuk bot trading yang telah mencapai tahap beta lanjutan. Versi publik dari bot ini dijadwalkan rilis pada kuartal ketiga 2025. Di dalamnya terdapat berbagai fitur unggulan seperti auto-sniping, limit order, deteksi honeypot, serta mekanisme copy trading yang memungkinkan pengguna mengikuti strategi trader sukses secara otomatis.
Keunggulan lain dari proyek ini adalah kemampuan lintas chain. Snorter tidak hanya eksklusif untuk jaringan Solana, melainkan juga telah terhubung ke Ethereum melalui integrasi Portal Bridge, memberi keleluasaan lebih bagi pengguna dalam mengakses token $SNORT dari dua jaringan blockchain utama secara efisien.
Mengapa Snorter Dinobatkan Sebagai Presale Terbaik 2025?
Kesuksesan Snorter bukan hasil dari kampanye hype belaka. Proyek ini berdiri di atas fondasi kuat berupa produk yang berfungsi nyata—sebuah trading bot berbasis Telegram yang terintegrasi langsung dengan teknologi blockchain Solana. Aspek yang membedakannya dari proyek lain adalah fokus pada efisiensi tinggi, keamanan sistem, serta dukungan fitur-fitur canggih yang relevan dengan kebutuhan trader on-chain masa kini.
Bot ini dirancang khusus untuk memantau, menganalisis, dan mengeksekusi pembelian terhadap token-token baru bahkan sebelum informasi tentangnya menyebar luas di publik. Kemampuan inilah yang membuatnya dijuluki sebagai “sniffing bot”, mengikuti karakter hewan aardvark yang dijadikan simbol proyek—cepat dalam mencium peluang yang belum terendus pesaing lainnya.
Harga presale $SNORT saat ini masih berada di level $0,0973 (Rp1.578). Dana yang berhasil dikumpulkan hingga saat ini telah mencapai $1.566.956 atau senilai Rp25,4 miliar. Angka tersebut mencerminkan antusiasme pasar dan menjadikan Snorter sebagai salah satu presale terpopuler di pertengahan 2025.
Keunggulan Snorter Bot: Jawaban untuk Trader On-Chain
Snorter membawa standar baru dalam dunia trading otomatis dengan menghadirkan berbagai fitur canggih yang melampaui kompetitor seperti Bonk Bot, Banana Gun, atau Maestro. Seluruh fitur dirancang untuk memenuhi kebutuhan trader kripto yang menuntut kecepatan eksekusi, keamanan transaksi, dan efisiensi sistem dalam satu platform terintegrasi.
Bot ini memungkinkan pengguna melakukan swap token secara instan dengan perlindungan terhadap serangan frontrunning. Selain itu, fitur auto-sniping memungkinkan deteksi dan eksekusi terhadap token baru dalam hitungan detik. Fungsi deteksi honeypot dan potensi rugpull juga dihadirkan secara real-time untuk menekan risiko kerugian. Salah satu fitur unggulan lainnya adalah copy trading, yang memberikan peluang bagi pengguna pemula untuk meniru strategi trader berpengalaman.
Biaya transaksi pada platform ini hanya sebesar 0,85%—lebih rendah dibandingkan mayoritas bot pesaing. Ditambah dengan kemampuan limit order yang fleksibel, Snorter menjadi pilihan strategis bagi para pengguna yang aktif di ekosistem Solana.
Snortenomics: Struktur Token yang Menarik untuk Investor
Token $SNORT memiliki total suplai maksimal sebesar 500 juta unit. Distribusi token ini disusun sedemikian rupa untuk mendorong pertumbuhan jangka panjang serta menjaga keseimbangan antara pengembangan produk dan insentif komunitas. Dari total suplai tersebut, sebanyak 25% dialokasikan untuk pengembangan produk. Sementara itu, 20% digunakan untuk kegiatan pemasaran, dan 20% lainnya dialokasikan untuk penyediaan likuiditas di bursa.
Sisa dari token dialokasikan untuk program komunitas, termasuk airdrop, treasury cadangan, dan sistem staking yang sudah berjalan. Strategi alokasi ini menunjukkan pendekatan yang matang dari tim pengembang dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dan berbasis insentif.
Investor yang ikut serta dalam fase presale tidak hanya mendapatkan akses awal terhadap token $SNORT, tetapi juga memperoleh hak eksklusif untuk menggunakan fitur premium dari bot sejak tahap awal peluncuran. Lebih dari itu, sistem staking memberikan insentif tambahan berupa reward dalam bentuk token, menjadikan investasi lebih menguntungkan dalam jangka menengah.
Sistem staking $SNORT saat ini sudah aktif di jaringan Ethereum dan menawarkan imbal hasil sebesar 9,51 $SNORT per block. Dengan estimasi reward tahunan atau Annual Percentage Yield (APY) mencapai 228%, program ini menjadi daya tarik utama bagi investor yang ingin mengakumulasi aset secara pasif.
Hingga kini, lebih dari 10.966.491 $SNORT telah dikunci dalam pool staking. Angka ini menunjukkan tingginya kepercayaan komunitas terhadap proyek ini. Seluruh reward dari staking akan tersedia untuk diklaim setelah fase klaim dibuka secara resmi oleh tim Snorter, dengan durasi program staking berlangsung selama satu tahun penuh.
Roadmap Snorter: Dari Solana ke Ekspansi Multichain
Snorter saat ini berada dalam fase kedua dari peta jalan pengembangannya, yang mencakup peluncuran token serta rilis beta dari bot trading-nya. Fase ini mencakup beberapa pencapaian penting, seperti:
- Pelaksanaan kampanye pemasaran secara besar-besaran
- Kolaborasi strategis dengan influencer dan komunitas kripto
- Integrasi jembatan token antara Ethereum dan Solana
- Peluncuran versi beta Snorter Bot di aplikasi Telegram
Tahap selanjutnya atau fase ketiga dalam roadmap Snorter akan difokuskan pada ekspansi ke blockchain berbasis EVM lainnya, seperti Ethereum dan BNB Chain. Fitur tambahan juga akan dirilis, termasuk dashboard portofolio yang lebih lengkap, peningkatan algoritma trading otomatis, serta kemitraan baru dengan platform DeFi berskala besar.
Di fase keempat, fokus utama beralih ke tahap adopsi massal. Ini mencakup penguatan ekosistem melalui integrasi sistem governance berbasis komunitas, pengembangan API untuk menghubungkan bot dengan platform eksternal di luar Telegram, serta perluasan fungsionalitas lintas ekosistem blockchain.
Dengan roadmap yang jelas dan terukur, Snorter menunjukkan komitmen untuk membangun proyek berkelanjutan yang dapat bertahan dalam jangka panjang di industri kripto yang sangat kompetitif.
Cara Membeli Token $SNORT: Proses Cepat dan Mudah
Proses pembelian token $SNORT dirancang untuk semudah mungkin, bahkan bagi investor baru sekalipun. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan:
- Akses situs resmi Snorter dan pilih jaringan blockchain yang ingin digunakan—baik Ethereum maupun Solana
- Hubungkan dompet kripto seperti Best Wallet, MetaMask, atau Phantom ke platform
- Tentukan metode pembayaran yang diinginkan: tersedia opsi ETH, SOL, USDT, USDC, hingga kartu kredit
- Konfirmasikan transaksi yang muncul pada wallet
- Setelah proses selesai, token akan otomatis terkirim ke wallet pengguna ketika periode klaim dibuka
Untuk pengguna Ethereum yang ingin memindahkan token ke jaringan Solana, tersedia fasilitas Portal Bridge. Prosesnya cukup mudah: pengguna cukup memilih token $SNORT, menentukan jaringan tujuan Solana, dan menyetujui transaksi melalui wallet masing-masing. Proses bridging ini memungkinkan fleksibilitas investasi lintas chain dengan pengalaman pengguna yang seamless.
Apakah Snorter Bisa Menjadi Mesin Cetak Miliarder Berikutnya?
Dengan harga presale yang masih rendah di $0,0973 (Rp1.578), peluang pertumbuhan harga Snorter sangat menjanjikan apabila eksekusi peluncuran produk berjalan sesuai roadmap. Jika token ini berhasil menembus harga $1 (Rp16.213), maka investor awal berpotensi memperoleh ROI lebih dari 10 kali lipat hanya dari apresiasi harga. Belum termasuk tambahan reward dari sistem staking yang menawarkan APY hingga 228% per tahun—ini membuat potensi akumulasi aset dalam waktu singkat menjadi sangat signifikan.
Snorter bukanlah sekadar meme token biasa. Ia menghadirkan perpaduan antara nilai utilitas nyata, strategi tokenomics yang pro-komunitas, serta daya tarik branding yang kuat. Kombinasi ini memungkinkan Snorter untuk memikat dua jenis investor sekaligus: mereka yang mencari prospek pertumbuhan jangka panjang serta komunitas crypto yang menyukai token dengan semangat kolektif khas meme coin.
Snorter Itu Apa? Simak Penjelasan Lengkapnya Sebelum Beli Token
Sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam presale Snorter, penting untuk memahami secara menyeluruh apa itu Snorter dan bagaimana sistemnya bekerja. Artikel berikut ini menyajikan penjabaran lengkap dari A sampai Z mengenai proyek ini—mulai dari mekanisme bot Telegram, jaringan blockchain yang didukung, hingga roadmap teknisnya. Jika Anda tidak ingin kehilangan momentum pasar, pastikan untuk membaca panduan informatif ini terlebih dahulu. Baca sekarang: Apa Itu Snorter?
Prediksi Harga Snorter: Bisa Naik 50x Seperti yang Dirumorkan?
Harga token $SNORT saat ini masih sangat terjangkau, namun bagaimana potensi pertumbuhan di masa depan? Untuk menjawabnya, kami telah menyiapkan ulasan mendalam yang mengombinasikan analisis teknikal dan fundamental. Apakah token ini benar-benar mampu memberikan return 10x, 20x, atau bahkan 50x seperti yang dibicarakan komunitas? Simak proyeksi lengkapnya di sini: Prediksi Harga Snorter.
Cara Beli Snorter Tanpa Ribet? Panduan Lengkap Ada di Sini!
Bagi investor yang masih bingung cara ikut presale Snorter, kami telah menyiapkan panduan lengkap yang mempermudah langkah Anda. Artikel ini menjelaskan cara memilih jaringan, menghubungkan wallet, memilih metode pembayaran, hingga proses bridging lintas-chain. Pelajari caranya di sini: Cara Membeli Snorter.
Snorter Scam atau Legit? Ini Penelusuran Mendalamnya
Banyak calon investor bertanya-tanya tentang kredibilitas proyek ini. Apakah Snorter benar-benar proyek legit atau hanya hype sesaat? Artikel investigatif berikut mengulas semua data publik, transparansi tim pengembang, serta status auditnya. Jangan FOMO sebelum baca ini: Snorter Scam atau Legit?
Kesimpulan: Siapa yang Paling Potensial Jadi Mesin Penghasil Miliarder?
Jika Anda sedang mempertimbangkan antara XRP, Shiba Inu, atau Snorter sebagai pilihan crypto terbaik untuk mengejar status miliarder, maka jawabannya sangat tergantung pada profil risiko dan strategi investasi Anda.
XRP menunjukkan kekuatan dari sisi fundamental dan teknikal. Dengan dukungan penuh dari Ripple, potensi lisensi bank di AS, kolaborasi global untuk tokenisasi, serta breakout harga yang solid, aset ini memiliki dasar yang kuat untuk pertumbuhan menengah hingga jangka panjang. Meskipun ROI 100x tampak tidak realistis, kenaikan 5x–10x dalam beberapa tahun sangat mungkin terjadi.
Shiba Inu masih mengandalkan narasi komunitas dan visi jangka panjang. Walaupun proyeksi harga untuk tahun 2035 dan 2040 cukup optimistis, hambatan seperti inflasi token masif dan performa harga yang lemah sepanjang 2025 menjadikannya pilihan berisiko tinggi, cocok untuk investor dengan kesabaran dan toleransi risiko yang besar.
Snorter, sebagai pemain baru, menawarkan sesuatu yang unik: kombinasi antara utilitas nyata berupa trading bot berbasis Telegram, struktur tokenomics yang ramah komunitas, serta potensi pertumbuhan eksplosif melalui harga presale yang rendah dan fitur staking ber-APY tinggi. Dari ketiganya, hanya Snorter yang secara realistis memiliki peluang memberikan return 10x hingga 50x dalam waktu relatif singkat—tentu dengan risiko yang menyertainya.
Presale Snorter hampir mencapai batas hard cap. Bagi Anda yang mencari proyek baru dengan produk nyata dan prospek pertumbuhan agresif, ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil posisi sebelum listing publik dimulai. Kunjungi web resmi presale Snorter sekarang juga!
Disclaimer: Setiap postingan yang dibagikan oleh agensi pihak ketiga adalah postingan bersponsor, dan Bitcoinist tidak memiliki pandangan terhadap postingan tersebut. Pendapat dan pandangan yang diungkapkan dalam postingan ini sepenuhnya milik klien dan tidak selalu mencerminkan kebijakan atau posisi resmi Bitcoinist. Informasi yang disediakan dalam postingan ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh dianggap sebagai nasihat keuangan, investasi, atau profesional. Bitcoinist tidak mendukung atau mempromosikan produk, layanan, atau perusahaan tertentu yang disebutkan dalam postingan ini. Pembaca disarankan untuk melakukan riset mandiri dan berkonsultasi dengan profesional yang berkualifikasi sebelum mengambil keputusan keuangan apa pun. Jangan pernah menginvestasikan lebih dari yang Anda siap kehilangan.
